Kamis, 24 November 2011

DOAN PANJAITAN SANG PIANIS DAN BASIS PANBERS


Doan Panjaitan Sang Pianis Dan Basis Panbers

March 22nd 2011 in Profil Seleb Doan Panjaitan telah meninggal dunia. Sang Pianis dan Bassist Band legendaris itu telah meninggalkan dunia musik Indonesia untuk selama-lamanya. Ia meninggal dunia di usia 61 tahun akibat penyakit gagal ginjal kronis yang telah lama menggerogotinya. Doan Panjaitan merupakan putra ketiga dari pasangan Drs. JMM Pandjaitan, S.H, (Alm) dengan BSO Sitompul. Pria kelahiran Sibolga, 15 Juli 1949 silam itu mengawali karirnya sebagai bassis dan pianis dengan membentuk sebuah band bersama ke 4 saudara kandungnya yang lain.
Dengan formasi awal Hans Panjaitan pada Gitar, Benny Panjaitan Vokal, Doan Panjaitan pada bass dan keyboard serta Asido Panjaitan pada Drum, mereka mengibarkan namanya dibawah bendera Band Panbers yang merupakan singkatan dari nama Marga mereka, Panjaitan Bersaudara. Kemunculan Band yang terkenal dengan lagu “Gereja Tua” itu disambut baik oleh penggemarnya. Apalagi di kala itu band-band di Tanah Air belum sesemarak saat ini. Lagu-lagu melankolis yang menjadi andalan mereka langsung menjadi hits di beberapa stasiun radio. Mereka dianggap sebagai Band generasi baru setelah Koes Ploes dan Koes Bersaudara.
Pada tahun 1995 Panbers kehilangan salah seorang personelnya yaitu Hans Panjaitan. Suasana duka yang menyelimuti mereka tak lantas menyurutkan semangat dalam menciptakan karya-karya baru. Penggantian posisi Hans Panjaitan dengan Hans Noya kembali menyemarakkan blantika musik pertiwi. Karya-karya Panbers yang telah melebihi dari 500 lagu mendapatkan berbagai macam apresiasi dari Dalam maupun Luar Negeri. Mereka bukan hanya piawai menciptakan lagu-lagu pop Indonesia saja, namun juga ratusan lagu daerah Batak dan lagu-lagu Rohani telah berhasil menjadi buah karya yang orisinal.
Hingga akhirnya selama lima bulan terakhir di tahun 2010 ini kesehatan bassis Panbers itu mulai memburuk. Beberapa kali ia dikabarkan menderita sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Doan Panjaitan yang selalu didampingi oleh istrinya ketika melewati masa sakitnya tetap berusaha memberi semangat kepada anggota Band lainnya untuk tak pernah berhenti berkarya. Namun semangat sang Pianis itu kini tinggal kenangan. Lelaki yang sehari-harinya berkacamata dan dikenal pendiam serta berpegang teguh pada prinsipnya itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di pangkuan putranya Adolf Panjaitan.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management